Apakah kalian pernah menonton film Erau Kota Raja? Film
yang dibintangi Nadine Chandrawinata dan Denny Sumargo itu merupakan sebuah
film yang mengangkat tentang pesta adat Erau. Erau adalah sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan
pusat kegiatan di kota Tenggarong, Kutai
Kartanegara, Kalimantan
Timur. Erau berasal dari bahasa
Kutai, eroh yang artinya ramai, riuh, ribut,
suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut
dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan
mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.
Gambar 1.2
pertama kali
dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan
diangkat menjadi Raja Kutai
Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu
diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai
Kartanegara. Dalam perkembangannya, upacara Erau
selain sebagai upacara penobatan Raja, juga untuk pemberian gelar dari Raja
kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap Kerajaan.
Pelaksanaan upacara Erau dilakukan
oleh kerabat Keraton/Istana dengan mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat
yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan
dengan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan, dan juga para seniman.
Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan
makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai
tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya. Setelah berakhirnya masa
pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara pada tahun 1960, wilayahnya menjadi daerah otonomi yakni Kabupaten Kutai. Tradisi Erau tetap dipelihara dan dilestarikan sebagai
pesta rakyat dan festival budaya yang menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten
Kutai dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong, pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara sejak
tahun 1782. Saat ini Festival Erau
adalah festival yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai
Kertanegara untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat Kutai. Festival
Erau diadakan setiap tahun, biasanya di pertengahan tahun, antara
Juli-Agustus, dan umumnya berlangsung selama satu pekan di Tenggarong.
Gambar 1.3
Pengalaman saya mengikuti pesta adat
Erau yaitu pada tahun 2012, dengan menempuh waktu perjalanan sekitar kurang
lebih 3 jam saya berangkat dari kota asal saya Balikpapan menuju Tenggarong.
Pada Festival Erau 2012 saat itu bertajuk “Adat Pelas Benua Etam”, yaitu
dimaksudkan untuk memelihara tradisi luhur Kesultanan Kutai Kartanegara Ing
Martadipura dan kekayaan seni dan budaya daerah Kutai Kartanegara maupun seni
dan budaya wilayah adat Kesultanan yang tersebar di enam kabupaten/kota
(Kabupaten PPU, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai
Barat dan Kabupaten Kutai Timur). Bukan hanya pesta adat namun pada festival
Erau Pengujung disuguhi upacara adat
Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya dari
berbagai daerah, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu
motor, expo dan pesta rakyat yang cukup meriah. Yang paling mengesankan pada
festival Erau tersebut adalah banyaknya kesenian seperti tarian,upacara adat
dan juga makanan khas kutai yang disuguhkan
selama erau sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai budaya-budaya
kalimantan. seiring perkembangan jaman dan arus globalisasi yang cukup kuat
sudah seharusnya kita sebagai generasi muda harus tetap melestarikan kebudayaan
Indonesia sehingga dapat dirasakan hingga generasi yang akan datang dimulai
dari kebudayaan daerah asal kita.
-Dimas Adhi Satriya-
daftar pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar