Selasa, 03 Januari 2017

Festival Budaya Erau



Apakah kalian pernah menonton film Erau Kota Raja? Film yang dibintangi Nadine Chandrawinata dan Denny Sumargo itu merupakan sebuah film yang mengangkat tentang pesta adat Erau. Erau adalah sebuah tradisi budaya Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun dengan pusat kegiatan di kota Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Erau berasal dari bahasa Kutai, eroh yang artinya ramai, riuh, ribut, suasana yang penuh sukacita. Suasana yang ramai, riuh rendah suara tersebut dalam arti: banyaknya kegiatan sekelompok orang yang mempunyai hajat dan mengandung makna baik bersifat sakral, ritual, maupun hiburan.

_erau-kota-raja-poster.jpg
Gambar 1.2
 pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), juga diadakan upacara Erau. Sejak itulah Erau selalu diadakan setiap terjadi penggantian atau penobatan Raja-Raja Kutai Kartanegara. Dalam perkembangannya, upacara Erau selain sebagai upacara penobatan Raja, juga untuk pemberian gelar dari Raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap Kerajaan. Pelaksanaan upacara Erau dilakukan oleh kerabat Keraton/Istana dengan mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan dengan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan, dan juga para seniman. Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya. Setelah berakhirnya masa pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara pada tahun 1960, wilayahnya menjadi daerah otonomi yakni Kabupaten Kutai. Tradisi Erau tetap dipelihara dan dilestarikan sebagai pesta rakyat dan festival budaya yang menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Kutai dalam rangka memperingati hari jadi kota Tenggarong, pusat pemerintahan Kesultanan Kutai Kartanegara sejak tahun 1782. Saat ini Festival Erau adalah festival yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kertanegara untuk melestarikan tradisi dan budaya masyarakat Kutai. Festival Erau diadakan setiap tahun, biasanya di pertengahan tahun, antara Juli-Agustus, dan umumnya berlangsung selama satu pekan di Tenggarong.

erau-fest.jpg
Gambar 1.3

Pengalaman saya mengikuti pesta adat Erau yaitu pada tahun 2012, dengan menempuh waktu perjalanan sekitar kurang lebih 3 jam saya berangkat dari kota asal saya Balikpapan menuju Tenggarong. Pada Festival Erau 2012 saat itu bertajuk “Adat Pelas Benua Etam”, yaitu dimaksudkan untuk memelihara tradisi luhur Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan kekayaan seni dan budaya daerah Kutai Kartanegara maupun seni dan budaya wilayah adat Kesultanan yang tersebar di enam kabupaten/kota (Kabupaten PPU, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Timur). Bukan hanya pesta adat namun pada festival Erau Pengujung disuguhi upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya dari berbagai daerah, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat yang cukup meriah. Yang paling mengesankan pada festival Erau tersebut adalah banyaknya kesenian seperti tarian,upacara adat dan juga  makanan khas kutai yang disuguhkan selama erau sehingga menambah wawasan dan pengetahuan mengenai budaya-budaya kalimantan. seiring perkembangan jaman dan arus globalisasi yang cukup kuat sudah seharusnya kita sebagai generasi muda harus tetap melestarikan kebudayaan Indonesia sehingga dapat dirasakan hingga generasi yang akan datang dimulai dari kebudayaan daerah asal kita.

-Dimas Adhi Satriya-






daftar pustaka :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar