Selasa, 03 Januari 2017

KESENIAN WAYANG KULIT YANG MULAI DI LUPAKAN

                Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki banyak sekali bahasa dan suku-suku yang beragam. Sehingga, Indonesia kaya akan kesenian dan budayanya. Salah satunya adalah wayang kulit.


Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata “MaHyang” yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna “bayangan”, hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balikkelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
Wayang kulit merupakan kesenian tradisional yang paling tua yang dimainkan oleh seorang dalang. Kesenian wayang kulit kini mulai dilupakan oleh generasi sekarang karena pengaruh budaya barat akibat adanya globalisasi. Remaja zaman sekarang seakan-akan malu mengakui dan melestarikan kesenian dan budayanya sendiri. Mereka lebih senang mempelajari budaya barat. Dan menganggap bahwa budaya Indonesia adalah budaya yang ketinggalan zaman dan kuno.
Wayang kulit sekarang ini telah mendunia. Bahkan orang-orang asing lebih menghargai kesenian dari Indonesia ini. Mereka berlomba-lomba untuk belajar tentang kesenian Indonesia.   
Di Indonesia, pertunjukkan wayang kulit jarang sekali kita temui. Justru, pertunjukan wayang kulit sering sekali digelar di luar negeri. Saking seringnya pertunjukkan wayang ini di luar negeri, khususnya Malaysia, sampai-sampai Malaysia mengklaim bahwa wayang kulit adalah budaya Malaysia. Untung saja, pada tanggal 27 November 2003 UNESCO mengakui wayang kulit sebagai warisan kebudayaan Indonesia.
Sebelum semua kesenian dan kebudayaan di Indonesia terkikis dan habis karena di klaim oleh bangsa lain. Cara yang paling utama berasal dari diri kita masing-masing yaitu dengan mengenali dan menghargai kesenian dan budaya kita sendiri dengan sepenuh hati. Maka dari itu, mulailah dari sekarang sama-sama kita melestarikan dan memperjuangkan kesenian dan budaya Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi!

-          Maisy Albi -

Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar