Indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki banyak sekali bahasa dan suku-suku yang
beragam. Sehingga, Indonesia kaya akan kesenian dan budayanya. Salah satunya
adalah wayang kulit.
Wayang
kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata “MaHyang” yang artinya menuju kepada
roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang
mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna “bayangan”, hal ini
disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau
hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang
yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh
wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balikkelir, yaitu layar yang terbuat
dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu
minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar
dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita
wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh
wayang yang bayangannya tampil di layar.
Wayang kulit merupakan kesenian tradisional yang paling tua
yang dimainkan oleh seorang dalang. Kesenian wayang kulit kini mulai dilupakan
oleh generasi sekarang karena pengaruh budaya barat akibat adanya globalisasi.
Remaja zaman sekarang seakan-akan malu mengakui dan melestarikan kesenian dan budayanya
sendiri. Mereka lebih senang mempelajari budaya barat. Dan menganggap bahwa
budaya Indonesia adalah budaya yang ketinggalan zaman dan kuno.
Wayang kulit sekarang ini telah mendunia. Bahkan orang-orang
asing lebih menghargai kesenian dari Indonesia ini. Mereka berlomba-lomba untuk
belajar tentang kesenian Indonesia.
Di Indonesia, pertunjukkan wayang kulit jarang sekali kita
temui. Justru, pertunjukan wayang kulit sering sekali digelar di luar negeri. Saking
seringnya pertunjukkan wayang ini di luar negeri, khususnya Malaysia,
sampai-sampai Malaysia mengklaim bahwa wayang kulit adalah budaya Malaysia.
Untung saja, pada tanggal 27 November 2003 UNESCO mengakui wayang kulit sebagai
warisan kebudayaan Indonesia.
Sebelum semua kesenian dan kebudayaan di Indonesia terkikis
dan habis karena di klaim oleh bangsa lain. Cara yang paling utama berasal dari
diri kita masing-masing yaitu dengan mengenali dan menghargai kesenian dan budaya
kita sendiri dengan sepenuh hati. Maka dari itu, mulailah dari sekarang
sama-sama kita melestarikan dan memperjuangkan kesenian dan budaya Indonesia.
Kalau bukan kita, siapa lagi!
-
Maisy Albi -
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar